PERAKNEW.com – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) dan Kepala Bidang Kepegawaian Dinsos Kota Cimahi baiknya dicopot saja, karena diduga tidak mendukung program Pj. Wali Kota Cimahi, yakni Program Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Cimahi.
Seperti halnya diungkapkan seorang sumber, Warga Kota Cimahi yang enggan disebutkan namanya menyatakan, bahwa Pj. Wali Kota Cimahi kerap menggelar kegiatan dengan menggaungkan terkait Program Pilah Sampah dan Dukung UKM Cimahi. Namun, berbeda dengan Dinsos Kota Cimahi, pihaknya malah menyelenggarakan acara pembinaan pegawai pada Hari Kamis dan Jum’at (tanggal 16 dan 17 Maret 2023) di Garut.
Menurut sumber tersebut, “Karena terlihat jelas anggaran dari APBD Kota Cimahi dibawa ke Garut yang anggarannya dapat diduga cukup besar, pada akhirnya UKM Kota Garutlah yang mendapat keuntungan,” ungkapnya kepada Peraknew.com.
Lanjutnya, “Padahal Wali Kota Cimahi dengan program yang cukup baik, akan tidak jalan kalau bawahannya tidak mendukung dan disamping hampir setiap tahun di musyawarah pembangunan selalu muncul usulan untuk memajukan UKM di Cimahi. Hal ini tentu saja terkesan menghianati usulan masyarakat Cimahi, apalagi Dinas Sosial yang harus menunjukan sikap sosialnya, malah bersikap sebaliknya dalam program ini,” tegas sumber.
Selain itu, Dinsos Kota Cimahi juga dalam hal pengadaan Komputer ke Puskesos di kelurahan diduga ada penyimpangan, “Apa yang diharapkan dari Kelala Dinsos Kota Cimahi dengan kondisi seperti ini, sudah seimbangkah antara input anggaran dengan output kinerja yang diberikan oleh dinas ini?/ Untuk itu, kami berharap agar Pj. Wali Kota Cimahi dapat mempertimbangkan untuk tetap mempertahankan Kadinsos Kota Cimahi dijabatan yang sekarang, jangan malah jadi boomerang dengan program-programnya,” pungkas sumber kepada Peraknew.com.
Baca Juga : Terkait Dugaan Pungli, Kadisdik Panggil Kepsek SMP Negeri 16 Kota Cimahi
Menyikapi masalah tersebut, setiap hendak dikonfirmasi Peraknew.com sejak dari tanggal 16 Maret 2023 hingga saat ini, Kepala Dinsos Kota Cimahi kerap seperti menghindar dan enggan diwawancarai wartawan dan terkesan masa bodo dengan masalah ini. (Harold)