CIMAHI, (PERAKNEW).- Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi saat ini sedang melakukan uji publik Perwal dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2021.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi, Harjono mengatakan, saat ini dalam proses
penandatanganan. Mengingat, lanjut Harjono, Pemkot mempunyai keterbatasan di dalam penetapan regulasi (Kementerian Dalam Negeri), “Sambil ini proses berjalan, maka perubahan-perubahan yang bersifat minor mudah-mudahan tidak prinsip. Karena sebetulnya secara nasional regulasi PPDB itu kan ada. Yaitu peraturan Kemendikbud tanggal 21,” ujar Harjono, belum lama ini.
Selanjutnya, pihak dari Disdik Cimahi hanya perlu menyesuaikan dengan kebutuhan daerah, karena hampir semua prinsip mengenai pelaksanaan PPDB mengacu pada Kemendikbud mengenai penerimaan siswa baru, “Misal, untuk di Cimahi kami mencoba untuk prestasi non-akademik definisikan selain dari prestasi-prestasi (bidang olahraga, bidang seni budaya) itu juga para siswa bagi muslim yang Hafiz Al-Quran itu, diberi reward berupa scoring tertentu yang dianggap sebagai prestasi,” bebernya.
Untuk jalur zonasi, pihaknya akan menggunakan sistem daerah. Dengan harapan, siswa bisa masuk ke sekolah yang terletak tidak jauh dari kediamannya dengan radius 1 kilometer, “Kemudian ada pengaturan wilayah perbatasan, kami mencoba menetapkan. Kita juga harus memberi
ruang karena pendidikan itu hak. Semua orang tanpa mengenal batas wilayah, tapi diregulasi
memungkinkan hanya 5 persen untuk luar wilayah Cimahi,” imbuhnya.
Maka dari itu, lanjutnya, “Akan disosialisasikan sekolah mana saja yang akan ditetapkan untuk sekolah-sekolah yang bisa menerima siswa dari luar daerah Cimahi misalnya SMP 10, SMP 5, karena deket dengan Ngamprah,” tuturnya.
Harjono mengklaim, sudah dikomunikasikan dengan DPRD Cimahi, bahwa konsep ini sudah diajukan dan pada prinsipnya pihak terkait sudah setuju dengan konsep yang diajukan, “Artinya nanti akan kami uji publik-an dalam waktu tiga hari. Nanti elemen masyarakat pun dilibatkan dalam sosialisasi. Pengen saya itu turun ke kelurahan-kelurahan, tapi kan suasananya masih covid, paling melalui zoom. Baru pada tahap sosialisasi,” tutupnya. (Arifin)