CIMAHI, (PERAKNEW).- Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kota Cimahi membentuk Kelurahan Tangguh Bencana untuk meningkatkan mitigasi bencana melalui partisipasi masyarakat.
Keberadaan Kelurahan Tangguh Bencana tersebut, diharapkan bisa memunculkan relawan-relawan dari masyarakat untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kebencanaan.
Kepala BPBD Kota Cimahi, Nanang, mengatakan, hal itu sebagai bentuk antisipasi yang harus dilakukan sejak dini dan dari level paling bawah agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan tempat tinggal mereka.
“Dibentuknya Kelurahan Tangguh Bencana ini untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengantisipasi dan kesiapsiagaan saat menghadapi bencana,” ujarnya di sela Pembentukan Kelurahan Tangguh Bencana di Kelurahan Cigugur Tengah, Kota Cimahi, belum lama ini.
Dalam pembentukannya, sebanyak 40 orang perwakilan masyarakat berbagai unsur mengikuti pelatihan dan materi terkait kebencanaan dan nantinya harus menyebarluaskan informasi kebencanaan kepada masyarakat.
“Mereka harus memberikan informasi ke masyarakat agar mengenali bencana dan mengurangi resiko bencana sesuai karakteristik daerah masing-masing,” katanya.
Menurut, Nanang, sangat penting bagi semua pihak terutama masyarakat untuk mengenali potensi bencana di wilayahnya, minimal saat terjadi bencana mereka bisa segera menyelamatkan diri.
“Saat ini wilayah Cimahi Utara sudah 4 kelurahan menyelenggarakan pelatihan kebencanaan secara swadaya oleh kelurahan,” ujar Nanang.
Pada tahun 2019 ini pihaknya menargetkan akan menambah dua kelurahan di Cimahi Tengah dan Selatan agar seluruh kelurahan menjadi Kelurahan Tangguh Bencana.
Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna mengatakan, pembentukan Kelurahan Tangguh Bencana diperlukan sebagai antisipasi penanganan bencana dan masyarakat akan jadi penggerak di kelurahan manakala terjadi bencana.
“Mereka bakal turun tangan bersama masyarakat karena potensi bencana Kota Cimahi cukup beragam. Musim kemarau ada daerah kekurangan air, musim hujan ada daerah banjir hingga potensi longsor terutama perbatasan Cimahi Utara. Semua ini harus kita waspadai,” katanya.
Sebagai daerah perkotaan, lanjut Ajay, hal itu menjadi pekerjaan tersendiri untuk menggugah kepedulian masyarakat akan potensi bencana, sehingga pihaknya mengajak masyarakat bersama-sama peduli akan bencana.
“Secara geografis Cimahi cukup diuntungkan karena wilayah kecil sehingga mudah mengontrol. Tapi, jangan lupa bencana bukan hanya terkait alam tapi bencana sosial harus dimonitor lewat kepedulian masyarakat,” ucapnya. (Harold)