PERAKNEW.com – Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Cimahi menggelar Diseminasi Prospek Perekonomian global, nasional, regional dan Kota Cimahi tahun 2023 di Aula Gedung B Kompleks Pemkot Cimahi Jalan Raden Demang Hardjakusumah Kota Cimahi, belum lama ini. Kegiatan itu digelar guna meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan ekonomi Kota Cimahi Tahun 2023.
Kegiatan dihadiri oleh perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi yang terkait dengan sektor perekonomian dan sumber daya alam. Turut hadir sebagai narasumber Ane Carolina, S.Si.,M.Eng., dari Bappeda Provinsi jawa Barat, Nuraeni Arumsari, S.Si.,M.T., dari BPS Kota Cimahi, dan Dr. Bagdja Muljarijadi dari Centre For Economic and Development Studies (CEDS) Unpad Bandung.
Sekretaris Bappelitbangda Kota Cimahi, Febri Ratmoko, S.Hut., mengatakan, kegiatan tersebut sebagai upaya untuk mengantisipasi dampak dari inflasi di berbagai negara dan melambatnya perekonomian global yang berdampak pada perkonomian Indonesia, Jawa Barat dan Kota Cimahi. “Sekaligus sebagai upaya peningkatan kualitas dokumen perencanaan pembangunan daerah yang didukung dengan kualitas data yang tepat dan akurat,” ujarnya.
Sampai tahun 2019 Kota Cimahi mengalami Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) cenderung meningkat setiap tahunnya, bahkan lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat. Namun akibat pandemi Covid-19, pada tahun 2020 kinerja perekonomian Kota Cimahi mengalami kontraksi mencapai -2,26% yang menurunkan daya beli masyarakat dan produktivitas lapangan usaha. Dengan berbagai upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah pada tahun 2021 LPE Kota Cimahi meningkat kembali mencapai angka 4,19%.
Baca Juga : Peringati HGN 2022, Pj Wali Kota Cimahi Ucapkan Terimakasih Kepada Para Guru
Ditengah upaya pemulihan ekonomi tersebut, isu resesi kembali menerpa di tahun 2022 dan semakin menguat menjelang tahun 2023 yang diakibatkan krisis perang Rusia-Ukraina menyebabkan gangguan terhadap sumber energi dan pangan dunia di iringi melonjaknya inflasi di berbagai negara. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak pada perekonomian nasional hingga ke tingkat provinsi serta kabupaten/kota.
Meskipun demikian, lanjut dia, kondisi perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh dan beradaptasi. Salah satu hal yang mendukung hal tersebut adalah tingginya tingkat konsumsi masyarakat dimana pada tahun 2021 tingkat konsumsi masyarakat Indonesia mencapai sekitar 54,42%. Dengan pendekatan yang sama, diharapkan perekonomian Kota Cimahi dapat menghadapi situasi yang sama karena tingkat konsumsi rumah tangga Kota Cimahi pada tahun 2021 mencapai 68,6%.
“Dari hasil diskusi, diharapkan diperoleh masukan dan saran dari narasumber dalam menghadapi kondisi perekonomian Tahun 2023. Pemerintah Daerah Kota Cimahi perlu menstabilkan sektor-sektor yang menjadi penunjang perekonomian Kota Cimahi antara lain sektor industri, perdagangan dan konstruksi. Selain itu pemerintah juga harus bisa fokus mempertahankan kesejahteraan masyarakatnya melalui program penanggulangan kemiskinan secara massive dan terpadu,” tuturnya.
Baca Juga : Pj Wali Kota Cimahi Rekomendasikan Kenaikan UMK 2023 Sebesar 10 Persen
Penjabat Wali Kota Cimahi yang diwakili oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Budi Raharja menyambut baik dilakukannya diseminasi prospek perekonomian tahun 2023 tersebut. “Akan mendapatkan gambaran perekonomian daerah yang ditinjau baik dari sisi akademis maupun rencana kebijakan yang dilakukan pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengantisipasi terjadinya gejolak perekonomian daerah pada tahun 2023. Tentu saja akan menjadi masukan untuk pemerintah Kota Cimahi dalam mengambil langkah-langkah kebijakan ekonomi pada tahun 2023,” katanya. (Harold)