CIMAHI, (PERAKNEW).- Dampak bom bunuh diri yang terjadi di Katedral Makassar, jangan sampai membuat resah masyarakat Kota Cimahi.
Menyikapi hal ini, Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengambil Langkah untuk melakukan Tindakan. Bahkan pihaknya langsung bertindak dan segera berkoordinasi dengan polisi dan TNI sebagai deteksi dini pencegahan, “Kami akan koordinasikan dengan TNI dan Polri untuk memperketat pengamanan mencegah hal itu terjadi di Cimahi. Jangan sampai kecolongan, deteksi dini dari sekarang,” katanya kepada wartawan, usai membuka Forum Grup Discussion Perijinan UMKM di Cimahi Technopark, belum lama ini.
Dikatakannya, ditengah Pandemi Covid-19, masih ada bom bunuh diri yang akan menambah permasalahan, padahal masyarakat Indonesia sedang menghadapi kondisi yang buruk ditengah dampak Covid-19.
Dirinya mengaku prihatin dengan kejadian seperti ini, apalagi mengakibatkan korban jiwa, mereka yang tidak tahu apa-apa.
Di Cimahi sendiri, kata Ngatiyana, banyak rumah ibadah yang biasa digunakan untuk kegiatan keagamaan, seperti Gereja Santo Igantius dan beberapa gereja lainnya, Masjid Agung Cimahi dan masjid-masjid di wilayah permukiman, serta Pura Agung Wira Loka Natha yang merupakan pura tertua di Jawa Barat.
Menurut dia, meskipun selama ini kehidupan umat beragama di Cimahi sudah sangat rukun, Ngatiyana mengaku langkah pencegahan dini perlu dilakukan. Makanya selain berkoordinasi dengan aparat keamanan pihaknya juga akan berkomunikasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) agar tidak ada konflik antar kelompok beragama pasca bom bunuh diri tersebut, “Kondusifitas yang telah terbangun agar tidak berubah akibat kejadian tersebut. Apalagi ini kan menjelang Ramadan, harus tetap tentram. Umat muslim bisa menjalankan puasa dengan tenang dan nyaman dijaga oleh saudara kita dari agama lainnya,” ujarnya. (Harold)