CIMAHI, (PERAKNEW).- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mencatat, kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) sampai September tahun ini mencapai 873. Kasus paling banyak terjadi, pada Januari lalu yang mencapai 349 kejadian.
Jumlah kasus DBD mengalami penurunan pada bulan berikutnya. Februari ada temuan 184 kasus DBD, Maret turun lagi menjadi 94 kasus, April ada 55 kasus.
“Bulan Mei naik dari sebelumnya, jadi 70 kasus DBD,” terang Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular, Romi Abdurakhman melalui staffnya, Eka Febriana saat ditemui di Pemkot Cimahi, belum lama ini.
Temuan kasus DBD menurun lagi di Bulan Juni. Tercatat ada 44 kasus. Kemudian di Bulan Juli 42 kasus, Agustus 18 kasus dan September 16 kasus. Dikatakannya, tren peningkatan kasus DBD itu, biasanya terjadi saat memasuki pancaroba atau peralihan musim kemarau ke musim hujan.
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim hujan akan terjadi November mendatang. Sebagai pencegahan, kata Romi, pihaknya mulai menggiatkan kembali Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Dinkes Kota Cimahi mengajak semua masyarakat agar mematikan populasi nyamuk aedes aegypti atau virus penularan DBD.
Caranya cukup mudah, yakni dengan menyingkirkan barang-barang bekas yang bisa digenangi air. Sebab, genangan tersebut, bisa menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD, “Memasuki musim hujan biasanya populasi nyamuk mulai banyak. Singkirkan barang-barang bekas yang bisa digenangi air,” tandasnya. (Harold)