CIMAHI, (PERAKNEW).- Diduga banyak pungutan liar merajalela di kantor badan pertanahan nasional kota Cimahi, hal ini diungkapkan oleh salah satu warga cigugur tengah kota Cimahi kepada perak ( 26 juni 2019 ) menurut sumber tersebut sebut saja Deni ( bukan nama sebenarnya) mengungkapkan bahwa pungutan liar tersebut dengan berbagai dalih, dengan alasan untuk mengapuskan pph ( pajak peralihan hak) yang notaben bahwa warga tersebut tidak masuk dalam katagori harus membayar pph, ada juga untuk uang rokok, dan yang lebih unik ada serifikat yang sudah selesai dan diminta anggaran sebesar 2 juta,yang diminta oleh oknum bpn berinisial RT yang katanya untuk oknum bpn berinisial En. Sementara sumber lain sebut saja asep, mengungkapkan bahwa dia pernah, bertemu dengan oknumbpn berinisial En tsbt, untuk menanyakan berkas yang sudah masuk,untuk pembuatan sertifikat,dan oknum En tersebut meminta rp 2 juta.namun sumber tersebut tidak memberikan yang diminta, dan alhasil sampai sekarang berkas tersebut belum selesai, dengan alasan belum ter entri, sumber tersebut menambahkan bahwa keliatannya bukan hanya satu berkas tapi banyak berkas diduga disengaja tidak diselesaikan dengan alasan tidak ter entry, diduga karena tidak ada nominal disana.
Sementara sebuah sumber lain sebut saja edi (juga bukan nama sebenarnya) mengungkapkan bahwa memang cukup banyak berkas pembuatan sertifikat yang belum selesai dengan alasan belum ter entri,
Mendengar hal tersebut, perak mencoba mengkonfirmasikan hal tersebut kepada oknum bpn berinisial En, melalui selular, ( 26 juni 2019)en mengelak bahwa itu tidak benar, en menanyakan siapa sumber tersebut, kita ketemu hari jumat ungkap En kepada perak (28 juni 2019) namun saat jumat kebetulan sumber tersebut ada kepentingan pekerjaan baru hari senin bisa ke kantor bpn, namun di bpn oknum En tidak ada ditempat, saat dihubungi melalui selular bahasanya hanya singkat, saya menunggu jumat tapi anda tidak datang dan tidak memberi kabar, sekarang saya lagi ada keperluan ungkapnya, namun oknum En tidak membahas substansi dari yang dipermasalahkan, sampai berita ini diturunkan ,perak dapat bertemu dengan En. Sementara salah satu masyarakat cigugur tengah, yang enggan disebutkan namanya, berharap pihak kejaksaan dapat menyelidiki masalah ini. (Harold)