Proyek Siluman DPKP Cimahi Rusak Infrastruktur Lainnya dan Milik Warga
CIMAHI, (PERAKNEW).– Pekerjaan milik Dinas Pemukiman Kebersihan dan Pertamanan (DPKP) Kota Cimahi berupa galian dan pemasangan pipa untuk air bersih yang bersumber dari dana APBD Kota Cimahi hampir satu milyar dikerjakan tanpa papan proyek (identitas pekerjaan) layaknya proyek siluman dan merusak infrakstruktur umum bahkan milik pribadi. Hal ini dikeluhkan oleh banyak masyarakat Cimahi khususnya warga Kelurahan Cigugur Tengah Kota Cimahi.
Seperti diungkapkan Supriatna salah seorang warga Rw7 Kelurahan Cigugur Tengah, ia mengeluh penghasilannya menurun drastis karena tepat didepan warungnya dibuat galian yang cukup dalam. Warga lain di Rw13 yang bernama Mahpudin protes bahwa pondasi rumahnya dirusak untuk pemasangan pipa tersebut, begitu pula dengan Kasper warga Rt3 Rw7, merasa kesal karena tanpa basa basi ataupun sosialisasi tiba-tiba depan rumahnya digali.
Menurut Kasper harusnya pihak pemerintah melakukan sosialisasi terlebih dahulu ke seluruh masyarakat dimana pekerjaan tersebut dilakukan, memasang papan proyek agar masyarakat tahu kapan mulai pekejaannya, kapan berakhirnya anggarannya berapa sumber anggaran dari mana,siapa pelakasananya dll.
“Liat aja pekerjaan dari mulai awal Agustus sampai sekarang belum selesai galian masih banyak yang terbuka, banyak bekas galian yang merusak jalan, adapun yang ditutup hanya asal-asalan, tanpa dipadatkan. Entah mereka mempunyai alat pemadat atau tidak, karena sepengetahuan saya biasanya ada dukungan alat namun ini tidak terlihat, dikerjakan secara manual dan tidak ditembok lagi, saat dilindas kendaraan meninggalkan cekungan dan dapat menimbulkan kecelakaan apabila kendaraan lain khsusnya roda dua, sudah galian sana sini, tumpukan tanah menggunung, tumpukan pipa pipa besar berwarna hitam, membuat kesemerawutan dan kemacetan di sepanjang jalan diwilayah kami,” ungkap Kasper kesal.
Mendengar banyak keluhan dan juga complain dari masyaraka, Perak berusaha mengkonfirmasikan ke dinas terkait (DPKP), Menurut kepala bidang yang menangani pekerjaan ini, Agus Hapriyadi, pihaknya akan memanggil pemborongnya untuk memperbaiki secepatnya galian -galian tersebut dan pihaknya dari pemerintahan tidak akan membayar apabila pekerjaannya tidak benar,” pungkas Agus kepada Perak.
(Harold)