PWI Kota Cimahi Menolak Studi Komparatif Tahun 2021

CIMAHI, (PERAKNEW).- Pengurus dan Anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI ) Kota Cimahi mengadakan Rapat internal di Kantor Sekretariat PWI Cimahi, Jl. Pesantren, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, pada Hari Selasa 9 November 2021.

Wakil Ketua PWI Kota Cimahi, Laurent Labuan menjelaskan, bahwa berdasarkan hasil rapat internal PWI Cimahi yang dihadiri Ketua, pengurus dan anggota mengambil sikap bersama, yaitu menolak Studi Komparatif Tahun 2021.

Lauren menerangkan, bahwa tujuan awal diadakan studi banding dibeberapa kabupaten kota di Indonesia adalah biar wartawan dapat menambah pengetahuan dan wawasan termasuk juga melihat dari dekat potensi pembangunan sebuah daerah yang dianggap sudah lebih maju, “Sehingga studi komparatip yang dilakukan oleh wartawan dan kehumasan DPRD kota Cimahi sudah masuk menjadi prioritas dan contoh bagi daerah lain,” jelas Laurent, Jum’at 12 November 2021.

Tapi tahun ini, lanjut Laurent, PWI Perwakilan Kota Cimahi melakukan protes melalui surat kepada Pimpinan DPRD termasuk juga Walikota dan Sekda Kota Cimahi. Pasalnya, studi komparatif yang digagasi awal bersama anggota PWI sudah jauh melenceng dari ketentuan dan komitmen yang sudah disepakati pada waktu 5 tahun yang lalu, “Pelaksanaan studi komparatif tahun ini (2021) direncanakan tanggal 17 dan 24 November 2021 dengan tujuan Pangandaran, Provinsi Jawa Barat hanya terkesan rekreasi dan sekedar ikut menghabiskan anggaran akhir tahun,” ujar Laurent.

Kondisi pemulihan wabah Covid 19 menjadi alasan Humas DPRD untuk memilih tempat pangandaran ini sudah tidak masuk akal jika dibandingkan tahun lalu masih bisa ke Jogyakarta serta penentuan quota peserta studi komparatip melibatkan organisasi wartawan lokal pun membuat konflik baru antara pekerja media.

Laurent menghimbau agar PWI Perwakilan Kota Cimahi segera mengambil sikap dan keluar dari politik kepentingan birokrasi yang selama ini menempatkan wartawan sebagi mitra untuk memuluskan kepentingan kekuasaan mereka ketimbang memperhatikan kehidupan masyarakat.

Laurent menerangkan bahwa Usulan studi komparatif ini, sebenarnya datang dari sesama anggota wartawan yang saat itu diprakarsai dan beraudensi dengan pimpinan DPRD didampingi Sekwan sehingga program studi komparatif bisa berjalan dengan anggaran hingga sekarang, “Tapi kondisi politik sekarang menjadi berubah bahkan menyamakan PWI dengan organisasi lokal lain sehingga membuat ketersinggungan anggota PWI kota Cimahi,” kata Laurent.

Laurent berharap pemikiran pejabat yang berani merubah tatanan yg sudah terbangun dengan PWI segera ditinjau bila perlu dipindahkan jabatan dari pada muncul persoalan baru membuat situasi semakin tidak kondusif. (Harold)