CIMAHI, (PERAKNEW).- Dapur umum di Halaman Kantor Pemerintahan Kecamatan Cimahi Tengah, Pemerintah Kota Cimahi dipertanyakan fungsi dan manfaatnya oleh warga setempat, belum lama ini.
Pasalnya, apakah lebih banyak plusnya dari pada minusnya, apa tidak bertentangan, kalau niatnya ingin membantu masyrakat, kenapa tidak beli dari warung atau di tempatkan di RT masing-masing, agar menyiapkan makanan warga, disamping membantu ekonomi di setiap RT, juga tidak memberikan kesan berkumpul, dalam hal menjalankan sosial distancing pandemi Corona ini.
Demikian pertanyaan tersebut diungkapkan oleh sejumlah warga setempat, “Apakah dapur umum di Kecamatan Cimahi Tengah, tidak dakam rangka pencitraan, lalu siapa saja yang diberikan konsumsi dari dapur umur ini, apakah warga Cimahi Tengah atau gelandangan/ pengemis yang notabene identitas mereka dipertanyakan,” tandasnya.
Bahkan, ditengah gencarnya program pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 melalui gerakan Physical Distancing, di dapur umum tersebut, nampak orang selalu berkumpul dan ada juga yang tidak memakai masker.
Baca Juga: Pemkot Cimahi Pastikan Tahun Ini Tetap Ada Program Rutilahu
Menyikapi kegiatan dapur umum di Kec. Cimahi Tengah ini, diduga hanya pencitraan saja, tidak jelas sasarannya dan terkesan penghamburan biaya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sementara, Ketua LPM Kec. Cimahi Tengah, Edy Suryadi sangat menyesalkan hal ini, “Dari awal pun saat dirapatkan banyak yang tidak setuju untuk dibuat dapur umum, karena tidak seiring dengan keadaan yang ada. Tapi ibu Camat Cimahi Tengah (Istri Pak Camat Cimahi Tengah) bersikap seperti camat, ngotot agar dapur umum tetap digelar,” terangnya.
Sementara itu, ketika Camat Cimahi Tengah, Sugeng dikonfirmasi melalu Chat WA, tidak memberikan tanggapan apapun, bahkan langsung menghapus foto di status WA nya.
Atas hal ini, banyak Ketua RW ataupun Warga Cimahi Tengah tidak mengetahui ada dapur umum di Kec. Cimahi Tengah. (Harold)